Die NVIDIA GK110
Tahun lalu, tepatnya pada bulan maret 2012, NVIDIA hadirkan
arsitektur 28nm berbasis Kepler dengan merilis GPU unggulan mereka
NVIDIA Kepler GK104 pada GeForce GTX 680. Sementara tak Ada yang
meragukan, ini adalah sebuah GPU paling bertenaga hingga saat ini, tak
semua orang puas dengan performanya. Karena GK110 terlihat tak sebaik
GK104.
Kaum Enthusiast yang mengikuti perkembangan Kepler menunjukan kode
GK104 adalah indikasi bahwa GPU ini masuk pada kategori mainstream dan
bukan produk unggulan. Muncul spekulasi akan hadirnya GPU yang lebih
bertenaga, belum terungkap GK100/GK110 yang akan memiliki kekuatan
Kepler yang sebenarnya. Rumor spesifikasi dan kemampuannya yang telah
banya terdengar dan sinopsis untuk Konfrensi NVIDIA Graphics Technology
2012 mengindikasikan GPU terbaru ini akan memiliki 7,1 milyar transistor
di dalamnya.
Tanda pertama GPU bebasis Kepler dengan 7,1 milyar transistor terlihat pada Maret 2012 – dilaporkan khusus oleh HardwareZone.
Pada bulan Mei tahun 2012, di GTC 2012, NVIDIA mengunkap kehadiran
GPU GK110. Tapi sementara detilnya belum tersedia pada waktu itu, yang
jelas: GK110 hadir untuk Tesla K20, sebuah kartu grafis kelas enterprise
yang dihargai sekitar US$3000. Dan dengan itu, mimpi hadirnya kartu
grafis GeForce dengan GK110 musnah.
Hingga saat ini.
NVIDIA GeForce GTX Titan
Sejauh ini, ini kartu grafis paling bertenaga yang pernah dibuat.
Nama GTX Titan diambil dari superkomputer TITAN pada Oak Ridge
National Laboratory yang berlokasia di Tennessee, Amerika Serikat, yang
mana pada November 2012 lalu dinobatkan sebagai superkomputer tercepat
di dunia. Seperti ditemukannya 18.668 GPU Accelerator Tesla K20X di
dalam superkomputer TITAN, setiap GTX Titan yang mengusung GPU GK110,
dibekali dengan 2688 CUDA core dan 7,1 milyar trasnsistor, menjadikannya
GPU paling bertenaga yang pernah dibuat.
Sebagai gambaran, CUDA corenya 75% lebih banyak dari GTX 680 dan
jumlah transistor dua kali lebih banyak. Faktanya GTX Titan memiliki
jumlah transistor sedikit lebih banyak dibandingkan GTX 690 yang
dibekali GPU ganda!
Kecepatan core clock pada Titan di set pada 836MHz dengan menggunakan
teknologi GPU Boost 2.0, kecepatan boost core clock mencapai 876 MHz.
Untuk Anda yang mengeluhkan kurangnya memori pada GTX 680, Titan juga
mengusung bandwidth memori yang 50% lebih besar dari GTX 680 dengan
antarmuka memori 384-bit, dan memperbesar jumlah menjadi 6 GB VRAM
dengan kecepatan 6008 MHz GDDR5. Memori grafis yang besar berguna di
beberapa situasi seperti bermain game 3D dengan seting detil tertinggi
dan saat berjalan pada konfigurasi SLI.
Kartu grafis referensinya sendiri memiliki panjang 266 mm, yang
menempatkannya diantara GTX 680 yang lebih pendek (255 mm) dan GTX 690
yang lebih panjang (280 mm). Seperti GTX 680, Titan akan dibekali dengan
output dua port DVI, satu port HDMI dan satu port DisplayPort.
GTX Titan akan dibekali port output yang sama dengan GTX 680.
Di Amerika Serikat GTX Titan akan dibandrol US$ 999, sama seperti
harga GTX 690 saat pertama kali diluncurkan. NVIDIA mengatakan “keduanya
akan bersaing di level atas pada.” Dan kita tunggu saja berapa harga
saat GTX Titan masuk Indonesia.
Berikut adalah perbandingan Spesifikasi Titan dengan kompetitornya.
Perbandingan Spesifikasi
|
NVIDIA GeForce GTX Titan
|
NVIDIA GeForce GTX 680 (kartu grafis referensi)
|
AMD Radeon HD 7970 GHz Edition 3GB GDDR5
|
NVIDIA GeForce GTX 690 (kartu grafis referensi)
|
Kode Core |
GK110 |
GK104 |
Tahiti XT |
GK104 |
Jumlah Transistor GPU |
7,1 milyar |
3,54 milyar |
4300 juta |
7080 juta |
Ukuran Maknufaktur |
28 nm |
28 nm |
28 nm |
28 nm |
Core Clock |
836 MHz |
1006 MHz |
1050 MHz |
915 MHz |
Stream Prosesor |
2688 CUDA Core |
1536 CUDA Core |
2048 Stream Prosesing Unit |
3072 CUDA |
Stream Prosesor Clock |
836 MHz |
1006 MHz |
1050 MHz |
915 MHz |
Texture Mapping Units (TMUs) |
224 |
128 |
128 |
256 |
Raster Operator units (ROP) |
48 |
32 |
32 |
256 |
Clock Memori |
6008 MHz |
6008 MHz |
6000 MHz |
6008 MHz |
Bus Width Memori |
384-bit |
256-bit |
384-bit |
256-bit |
Bandwidth Memori |
288,4 GB/s |
192.3 GB/s |
273,6 GB/s |
384,4 GB/s |
Antarmuka PCI Express |
PCI Express 3.0 x16 |
PCI Express 3.0 x16 |
PCI Express 3.0 x16 |
PCI Express 3.0 x16 |
Teknologi Multi GPU |
SLI |
SLI |
CrossFireX |
SLI |
Output DVI |
2 |
2 |
1 x Dual-Link |
3 x Dual-Link |
HDMI |
1 |
1 |
1 |
- |
DisplayPort |
1 |
1 |
2 (versi 1.2 HBR2) |
1 x Mini DisplayPort |
Dukungan Output HDCP |
Ya |
Ya |
Ya |
Ya |
Di Balik Bodi Sangarnya
Untuk pertama kali, suhu kerja yang lebih rendah dapat menjadikan performa game yang lebih baik!
Tidak di ketahui pasri kartu grafis referensi memiliki pendingin
performa tinggi atau tingkat suara yang rendah, namun, dikarenakan
kompleksitas dari GPU GK110, NVIDIA tidak akan memperbolehkan partner
mereka untuk mengkostumisasi atau mengubah versi referensi kartu grafis
ini, seperti yang dilakukannya pada NVIDIA GeForce GTX 690.
Untungnya, NVIDIA telah membekalinya dengan pendingin terbaik yang
dibekali dengan vapor chamber tembaga performa tinggi. vapor chamber
membuang panas GPU menggunakan proses evaporasi, sama seperti pada
penggunaan heatpipe, tapi menurut NVIDIA, ini lebih efektif.
Panas dari vapor chamber dihilangkan oleh heatsink aluminium dua slot
serta sirip heatsink di atas vapor chamber untuk meningkatkan area
pendinginan. NVIDIA juga mempergunakan material antarmuka thermal yang
baru dari perusahaan Shin-Etsu yang diharapkan menghadirkan performa dua
kali lebih baik yang digunakan pada GTX 680. Terakhir, Titan juga
dibekali dengan back plate yang menghadirkan suhu yang lebih dingin pada
PCB dan sebuah kipas untuk membuang panas.
Seperti GTX 680, peredam suara digunakan pada kipas untuk meminimalisasi suara.
Semua ini penting karena GTX Titan akan menjadi kartu grafis pertama
yang menggunakan teknologi terbaru NVIDIA, GPU Boost 2.0 yang mana
memanfaatkan daya panas berlebih untuk menseting kecepatan clock secara
dinamis seperti pada GPU Boost pertama, sekarang menggunakan pengukuran
suhu.
GPU Boost 2.0
Resmi dirilis akhir tahun lalu bersama GeForce GTX 680, Teknologi
NVIDIA GPU Boost didesain untuk mengatur kecepatan core clock secara
dinamis dengan memanfaatkan daya yang dimilik untuk meningkatkan
performa. GPU Boost 2.0 pada Titan bekerja dengan cara yang sama, tapi
menggunakan suhu sebagai ambang batasannya. Fitur ini tetap
mempertimbangkan tenaga yang mampu di keluarkan kartu grafis, tetapi hal
ini9 akan menajdi batas kedua dan bukan lagi faktor utama.
Sama seperti GPU Boost yang asli, GPU Boost 2.0 akan secara otomatis
meningkatkan kecepatan core clock Titan selama suhu kerjanya masih
memungkinka –secara default di set pada 80 derajat celsius(tapi dapat
ditingkatkan lebih tinggi). GPU Titan akan terus memonitor suhunya,
menyesuaikan kecepatan core clock dan voltase secara instan untuk
menjaga target suhunya.
Ide perubahan ini didukung fakta bahwa GPU sebenarnya dapat bekerja
dengan aman saat mengeluarkan tenaga lebih asalkan suhu tetap terjaga.
Tentu saja, ada batas tertinggi untuk keduanya dan juga selama tidak
melebih batas aman, konsumen hadir untuk mendapatkan lebih.
Tak seperti GPU Boost pertama, sekarang NVIDIA mengizingkan
penggunanya untuk mengubah sistem GPU Boost. Dengan demikian, gamer yang
nyaman dengan suhu tinggi akan bisa meningkatkan ambang batas suhu GPU
untuk kecepatan clock yang lebih tinggi. Tentu saja, temperatur yang
lebih tinggi akan meningkatkan kebisingan kipas. Karena kebisingan kipas
menjadi masalah untuk banyak penggunanya, driver terbaru NVIDIA yang
akan hadir untuk Titan akan memungkinkan Anda untuk mengkontrol batas
temperatur yang diinginkan dengan mengkombinasikan level kebisingan
kipas. (mengatur suhu kerja,yang mana akan membatasi profile perfoma
boost).
Lagi pula, karena perubahan ideologi cara kerja GPU Boost dan untuk
siapa Titan didesain, seting target power pada kontrol panel tidak
sesuai kemampuan board (seperti 170 watt pada GTX 680), tapi saat ini
bergantung daya maksimal yang dihasilkan kartu grafis (250 watt pada
seting 100%).
Penggemar pendingin cair seharusnya bahagia mendengar berita ini,
karena GPU Boost terlihat memiliki sinergi yang baik dengan suhu kerja
rendah dari kartu grafis berpendingin cair. Dan itu artinya akan
membuat tangan Anda kotor untuk membuat sendiri water block untuk GPU
ini, tapi keuntungan untuk beberapa pengguna bisa beragam.
Terdapat informasi penting lainnya adalah GPU Boost 2.0 sekarang
hadir dengan kontrol Over-Voltage, yang memungkinkan Anda mendorong
untuk mendapatkan boost clock yang lebih tinggi dan artinya meningkatkan
voltase GPU. Yang terakhi berkaitan langsung dengan suhu kerja GPU,
sekarang dapat langsung Anda kontrol. Tentu saja, untuk terhindar dari
kerusakan pada GPU, perubahan voltase tetap dibatasi pada rentang yang
aman. Meski, dukungan Over Voltage menjadi opsi tambahan untuk vendor
dan mereka dapat menon-aktifkannya di BIOS kartu grafis. Dengan
demikian, perlu diketahui vendor mana yang akan mendukung fitur ini.
Untuk saat ini, GPU Boost 2.0 khusus untuk GTX Titan.
Display Overclocking
Vsync. Gamer memiliki hubungan baik dan tidak dengan ini. di sisi
lain, grafis terlihat cemerlang saat meningkatkan frame refresh rate
pada 60 Hz di monitor, tapi ini akan membatasi FPS game Anda pada 60
FPS. GPU Boost 2.0 mungkin menjadi solusi masalah dengan fitur baru yang
disebut Display Overclocking. Pada dasarnya, ini bekerja dengan
menyesuaikan (overclocking) pixel clock pada layar Anda, memungkinkan
Anda untuk mencapai refresh rate dan mendapatkan FPS yang lebih tinggi
saat Vsync diaktifkan. Saat ini tidak semua monitor mendukung fitur ini
dan kami belum mendapatkan kesempatan untuk mencobanya sendiri,
bagaimanapun, ide ini cukup menarik. NVIDIA menyebutkan pada dasarnya
itu adalah proses trial dan error, tapi jika monitor ini tidak
mendukungnya, akan secara otomatis kembali ke fungsi aslinya.
Tidak GPU Boost 2.0 NVIDIA, Display Overclocking akan tersedia pada
kartu grafis NVIDIA lainnya, meski tidak diketahui kapan update
drivernya akan hadir.